Sabtu, 07 September 2013

REVIEW - R.I.P.D (Rest In Piece Department)


Adaptasi komik adalah sebuah pilihan menarik dari para sineas Hollywood. Mem-visualisasikan sebuah komik yang penuh fantasi adalah tantangan tersendiri. Dan keberhasilan mengadaptasi adalah pintar-pintarnya sang sutradara untuk meng-interpretasikannya. Robert Schwentke, mencoba untuk mengadaptasi R.I.P.D (Rest In Peace Department) dalam sebuah motion picture

 
 
Nick (Ryan Reynolds) dan Hayes (Kevin Bacon) mengambil serta menyimpan sebuah emas yang dia temukan saat menyelesaikan sebuah kasus. Mereka tidak menyerahkan emas tersebut di kepolisian. Nick merasa menyesal dan ingin mengembalikan emas tersebut ke kepolisian tempat mereka bekerja. Saat menangani kasus lain, Hayes sengaja menjebak Nick dan membuatnya meninggal.

Disaat Nick meninggal dia berada di dunia yang lain. Dia diangkat kelangit dan diangkat menjadi polisi di RIPD (Rest In Peace Department). Dia pun dipasangkan oleh Roy (Jeff Bridges) untuk menangkap para Deados yang sedang berada di bumi dan menyamar sebagai sosok manusia. 

A 90 minutes total mess and dull
Robert Schwentke adalah seorang sutradara yang mampu mengadaptasi komik berjudul RED. Maka tak salah jika Universal Pictures akan memberikan banyak budget-nya untuk mengadaptasi komik berjudul RIPD kepada Schwentke. Ditangannya bisa saja RIPD bisa menjadi sebuah sajian unik dan menarik. Premis yang diusung oleh RIPD pun bisa dibilang nyeleneh Meskipun tak jauh-jauh dari sebuah buddy cop movie.

Komik yang ditulis oleh Peter M. Lenkov ini harusnya tayang pada bulan Juni 2013. Tapi, Universal Pictures memundurkan jadwal rilis ke bulan Juli dan baru masuk Indonesia Agustus ini. RIPD pun mendapatkan budget kurang lebih $ 130 Million. Tapi sekali lagi, dengan adanya big budget bukan berarti film yang dihasilkan pasti mempunyai kualitas yang bagus juga. Banyak sekali film Big Budget yang malah hanya berisi film kosong tanpa kualitas. 


Begitupula yang dialami oleh RIPD. Big budget yang diberikan oleh Universal Pictures ini pun tak bisa di pertanggung jawabkan dengan baik oleh Robert Schwentke. RIPD hanyalah sebuah film sia-sia yang membuat penontonnya harus merasakan betapa pahitnya film ini. Sebuah Buddy Cop movie yang sangat kacau. Sayang sekali, big budget milik Universal Pictures harus direlakan kepada sebuah film buruk satu ini. Mungkin, Universal Pictures mengira film ini akan mendapatkan untung besar. Tapi nyatanya, banyak orang masih kurang mengetahui RIPD dan penghasilannya yang flop di box office.

RIPD nyatanya adalah sebuah film adaptasi komik yang sangat gagal. Naskah yang ditulis oleh Phil Hay dan Matt Manfredi ini seperti kebingungan dalam menyampaikan apa yang terjadi di film RIPD ini sendiri. Serta Joke yang bermain terlalu sok asik hingga akhirnya harus menjadikan komedi-komedinya tak bisa menarik dan mengundang tawa penontonnya. Hampir saya terdiam selama menontonnya. Mungkin ada beberapa yang mengundang tawa. Tapi, semua dilakukan berulang-ulang hingga akhirnya membosankan. 


Terlebih, Robert Schwentke juga masih seperti setengah-setengah dalam mengarahkan film ini. Sehingga penuturan kisahnya masih sangat berantakan. Saat penuturan siapa itu Deados, Di bumi ada masalah apa, Apa yang menjadi main conflict nya semuanya digambarkan dengan tidak baik. Kadang saya seperti merasakan kebingungan film ini. Apa yang menjadi main conflict dari film ini. Karena, Robert Schwentke rasanya tidak total dalam mempresentasikan film ini apalagi dalam sisi drama-nya. Semua terkesan nanggung. 

Banyak poin-poin cerita di film ini harus miss. Sayang, jika mampu diperdalam lagi terutama dengan para Daedos film ini bisa menjadi sebuah film Buddy Cop Alien Hunter seperti Men In Black. Tapi sayangnya, RIPD harus jatuh ke dalam lubang paling dalam. Mungkin 20 Menit awal film ini adalah sebuah jalinan cerita yang bagus. Ketika semua kefokusan masih tertuju pada main conflict-nya. Tapi, ketika banyaknya cerita-cerita sampingan yang mulai terselip di film ini, Kacau. 

Eye-popping visual effect which is totally stole this movie.
Jika berbicara big budget, memang tak jauh-jauh jatuhnya ke CGI atau Visual Effect dari film ini sendiri. Mungkin inilah satu-satunya hal yang bisa membuat saya terhibur. Setelah hampir paruh awal hingga tengah yang cukup menyiksa, akhirnya sebuah senjata pamungkas dikeluarkan. Sebuah final fight yang cukup mengasyikkan meskipun sekali lagi tanpa sesuatu yang intens. Serta efek seakan dunia berhenti di awal film juga cukup mengasyikkan untuk dinikmati.
 

Kumpulan-kumpulan efek CGI yang cukup bagus dan mencengangkan. Dengan banyaknya kadar ledakan-ledakan yang cukup membuat saya setidaknya terhibur dengan semua hal yang mulai menjemukan yang dilakukan film ini dari awal filmnya. Sebuah summer movies yang stereotype dengan ledakan-ledakannya. Meskipun tetap saja RIPD gagal meng-interpretasikan semua premis-nya yang cukup menarik ini. 


Berbagai potensi yang harusnya bisa membawa film RIPD menjadi sebuah sajian hiburan yang asik. Tapi malah harus menjadi sebuah pisau yang menikam dari belakang. Semua sajiannya malah tidak enak untuk diikuti. Terlebih, koneksi yang dijalin antara Ryan Reynolds dan Jeff Bridges tak sekuat film-film buddy cop lainnya. Sehingga, tak ada ikatan yang cukup kuat. Membuat film ini semakin kosong dan tak mempunyai daya tariknya sama sekali. 

 

Ryan Reynolds layaknya masih cocky untuk membangun chemistry dengan lawan mainnya. Dia seperti bersaing mendapatkan spotlight dari Jeff Bridges yang notabene adalah nominator Oscar. Tapi sayang usahanya mendapatkan spotlight masih harus dikalahkan oleh Jeff Bridges. Karakternya yang lebih ‘slengekan’ bisa ditampilkan dengan baik ditambah dengan aksen cowboy-nya. Meski saya masih terganggu dengan aksen tersebut. 


Overall, RIPD adalah sebuah jalinan buddy cop movie dengan unsur komedi yang buruk. Adaptasi komik yang gagal. Tanpa adanya intensitas dalam ceritanya. Terlihat sangat berantakan dimana-mana. Big budget memang tidak selalu menjanjikan kualitas. Tapi, Visual effect yang cukup menarik dan pengambilan gambarnya yang bagus. Meski Begitu, RIPD bukanlah sebuah film dengan presentasi bagus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar